Masjid sebagai sarana peribadatan dan pusat dakwah Islam hendaklah senantiasa dihidupi-hidupi dan dimakmurkan oleh kaum muslimin sebagaimana perintah Allah Swt. Sebagai pusat dakwah Masjid diharapkan menjadi penerang dan pencerah bagi masyarakat di sekitarnya. Demikian halnya dengan Masjid Darussalam yang terletak di kawasan Pengampon Surabaya yang merupakan daerah bisnis yang ramai di jantung kota Pahlawan. Masjid yang berdiri sejak awal abad ke-19 ini merupakan salah satu masjid tertua di Surabaya. Letaknya dikepung oleh kawasan perniagaan seperti Pasar Atom dan Pengampon Square Kini pengelolaan masjid itu ditangani oleh PCM. Pabean Cantian khususnya oleh salah satu aktivisnya yaitu Solihin Isdiyanto sebagai pengurus (Takmir).
Sayangnya hingga kini belum tampak aktivitas dakwah Masjid Darussalam mengingat di kawasan tersebut bisa dikatakan tidak ada jamaahnya. Mayoritas penduduk adalah kaum Tionghoa (non Muslim). Satu-satunya kegiatan dakwah dan peribadatan di masjid tersebut adalah Sholat Jum’at yang diisi oleh para mubaligh Muhammadiyah dan para jamaah yang bukan penduduk lokal. Sedangkan kegiatan sholat fardhu melibatkan para pendatang yang sebagian besar para pedagang dan pekerja sektor informal yang terkadang bermalam di Masjid tersebut.
Kini pengurus Masjid Darussalam bertekad bangkit dengan menggandeng LAZISMU Surabaya untuk dapat menghidupkan kegiatan dakwah di kawasan Pengampon. Saat ini sedang disusun strategi dakwah yang tepat dan dalam waktu dekat berencana memperbaiki sarana tempat wudhu yang jauh dari memadai. Untuk itu LAZISMU Surabaya siap membantu kelancaran dakwah di Masjid bersejarah tersebut. Semoga sukses. (Adit-RED)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar