Berbagai permasalahan sosial senantiasa menghinggapi kehidupan di kota besar seperti Surabaya ini. Salah satunya adalah problematika anak jalanan, PSK, gelandangan dan pengemis. Guna mengatasi hal itu pemerintah kota telah melakukan upaya dan tindakan agar mereka tidak mengemis dan berkeliaran serta membuat permasalahan baru di penjuru kota. Salah satunya adalah mengumpulkan mereka di suatu lokasi bernama Liponsos (Lingkungan Pondok Sosial) Keputih Sukolilo Surabaya. Di lokasi itu mereka dikelompokkan dalam beberapa kategori untuk kemudian dilakukan penanganan. Bagi mereka yang tersesat dan kehabisan bekal akan dipulangkan ke daerah asal. Bagi yang tidak mempunyai tempat tinggal akan ditampung untuk kemudian dibina dan diberikan ketrampilan agar kelak mereka dapat hidup mandiri. Sedangkan yang sakit jiwa akan dibawa ke RSJ, dan lain sebagainya. Saat ini Liponsos Keputih menampung sekitar 900-1000 orang (fluktuatif) gelandangan, pengemis, anak jalanan, PSK dan orang sakit ingatan yang tergaruk dalam operasi dan razia oleh satpol PP.
Dalam rangka memberikan kepedulian kepada penghuni Liponsos dan menjajagi peluang dakwah serta pemberdayaan masyarakat yang ada disana, LAZISMU bersama Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PDM, PD. Aisyiyah dan IPM Surabaya pada hari ahad tanggal 21 Agustus 2011 mengadakan kegiatan Berbuka Bersama. Sebanyak 200 paket takjil dan buka puasa telah disiapkan untuk sedikit berbagi kebahagiaan dengan para penghuni Liponsos. Kegiatan ini diselingi dengan acara siraman rohani oleh Abdul Hakim M.Pd.I (Wakil Ketua LAZISMU Surabaya). Kepala Liponsos Keputih menyambut antusias program LAZISMU ini dan berharap agar di masa datang LAZISMU dapat bekerjasama dengan Liponsos guna dapat mengatasi permasalahan sosial di kota Surabaya dengan program pencerahan dan pemberdayaan masyarakat. (Adit-RED).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar