Semangat berbagi dalam program nasional LAZISMU, yaitu “Memberi Untuk Negeri” telah dilaksanakan oleh LAZISMU jejaring kota Surabaya. Di hari terakhir bulan puasa, tepatnya pada hari sabtu tanggal 30 Ramadhan 1433 H / 18 Agustus 2012 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Surabaya dilakukan pembagian Parsel Lebaran dan Santunan Fi Sabilillah. Sebanyak 200 paket berupa sembako (beras, gula, susu, sirup, minyak goreng, dll.) dan uang telah disiapkan oleh panitia.
Parsel lebaran untuk tahun ini sengaja dibagikan sehari menjelang Idul Fitri dengan maksud mereka yang menerima dapat memanfaatkan paket tersebut pada hari raya. Parsel ini ditujukan kepada kaum dhuafa khususnya fakir-miskin, janda / lansia, anak yatim-piatu dan para petugas keamanan (Satpam). Sedangkan santunan fi Sabilillah diberikan kepada mereka yang mengabdikan dirinya di jalan Allah untuk kegiatan da’wah Islam, seperti petugas kebersihan Masjid / musholla, muadzin dan juga mubaligh yang telah berusia lanjut.
Acara yang dilangsungkan pagi hari itu dimulai dengan sambutan Ketua LAZISMU Surabaya, Ust. Syamsun Aly, M.A. dan tausiyah pencerahan oleh Ketua PDM Surabaya, Ust. Drs. Zayyin Chudlori, M.Ag. Sebelumnya, lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an mengalun dengan merdu dan syahdu yang dilantunkan dengan penuh khidmat oleh qori’.
Dalam sambutannya Ketua LAZISMU Surabaya, Ust. Syamsun Aly, M.A. memberikan penjelasan seputar peran dan fungsi LAZISMU sebagai lembaga amil zakat dan juga penghimpun infaq dan shodaqoh serta dana-dana kemanusiaan lainnya. Kehadiran dan kiprah LAZISMU Surabaya memang masih dirasa minim dan belum dapat berbuat banyak guna mengatasi problematika kehidupan sosial-ekonomi ummat yang semakin kompleks. Karena itu beliau mengajak semua pihak khususnya muzakki dan para aghniya untuk dapat bergabung dengan program-program keumatan yang digagas oleh LAZISMU sehingga kedepan LAZISMU dapat tampil berperan maksimal dalam memberikan pelayanan kepada ummat yang membutuhkan.
Dalam tausiyahnya Ust. Drs. Zayyin Chudlori, M.A. mengajak kepada hadirin untuk bersyukur, berintrospeksi diri dan selalu bermunajat kepada Allah Swt., terutama di akhir bulan Ramadhan 1433 H ini. Introspeksi diri ini penting untuk mengukur dan mengetahui seberapa jauh amal kebajikan yang telah dilakukan, apakah lebih besar amal kebaikan daripada dosanya atau justru malah sebaliknya. Dengan berinstrospeksi diri ini diharapkan ummat Islam dapat mengevaluasi seberapa jauh nilai iman dan taqwanya. Apakah keimanan yang diyakini itu dapat memberikan nilai tambah pada peningkatan kualitas diri atau hanya sekedar percaya tanpa terasa getarannya di hati dan tidak melekat di jiwa. Sehingga aqidah mudah diombang-ambing kesana-kemari oleh jalan hidup lain. Selanjutnya apakah nilai ketaqwaan kita ini sudah menunjukkan kualitas penghambaan diri kepada Allah swt atau hanya sekedar gugur kewajiban atau bahkan riya’ kepada sesama?. Karena itu di akhir tausiyahnya Ust. Zayyin mengajak kepada hadirin agar selalu bermunajat kepada Allah swt. dengan selalu berdzikir dan memanjatkan do’a kepadaNya. Dengan dzikir dan do’a itulah kita berharap rahmat, rizki, keselamatan, ampunan dan kemuliaan hidup dariNya. (Adit-RED).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar