Selasa, 07 Mei 2013

SUKA DUKA KELOLA UKM BMW



Unit Keuangan Mikro Bina Mandiri Wirausaha (UKM BMW) bagaikan ‘kesatuan elit’ bagi LAZISMU Surabaya. Dengan tim kecil ia mampu bekerja secara efektif dan efisien, sesua target, serta tepat sasaran. Walau secara kelembagaan baru disahkan beberapa bulan lalu, namun kiprah Bina Mandiri Wirausaha sudah menyertai awal keberadaan LAZISMU Surabaya beberapa tahun yang lalu.

Selama beberapa tahun berja-lan, UKM BMW, yang kini dikomandoi oleh ustadz Sudja’i, tentu memiliki suka dan duka tersendiri bagi para pengelola-nya. Dalam menjalankan UKM BMW Us-tadz Sudja’i selaku manajer dibantu tiga orang ‘awak’, satu di bidang administrasi, yaitu Ainul Illah dan dua untuk tugas luar, yaitu Farid Usman Effendi yang menanga-ni survey anggota dan Aksar yang meng-’handle’ penagihan. Walapun UKM BMW hanya buka di hari Sabtu namun bukan berarti tidak ada pekerjaan karena tugas membina umat tidak akan ada habisnya.

Pengalaman sebagai manajer, ustadz Sudja’i harus berlaku tegas dalam menjalankan aturan dan kesepakatan yang telah ditetapkan. Misalnya tentang aturan peminjaman dan pengembalian uang, harus ia tegakkan agar terbina kedisiplinan. Sukanya, jika aturan itu ber-jalan sebagaimana mestinya, maka segala urusan akan berjalan lancar tanpa ham-batan. Namun dukanya, jika aturan itu tidak dilaksanakan maka akan mengacau-kan dan menghambat urusan lainnya.

“Membina usaha mikro sektor informal memang gampang-gampang susah, harus telaten dan sabar. Karena kebanyakan masyarakat bawah, maka ketaatan mereka terhadap aturan terkadang kurang dan perlu terus dibina. Misalnya, jika sudah ditentukan harus mengembalikan pinjaman tanggal sekian, masih sering molor hingga dua pekan lebih. Makanya kita harus sabar dan memberi banyak memberi penjelasan kepada mereka, bahwa jika bayarnya molor maka akibatnya akan ‘mendzalimi’ anggota lainnya yang membutuhkan dana. Karena dana UKM BMW harus terus berputar” demikian ungkap ustadz yang memiliki suara lantang ini.

Lain lagi dengan Farid Usman Effendi yang bertugas sebagai bagian surveyor lapangan. Karyawan bank swasta Surabaya yang mengabdikan ‘hari sabtunya’ untuk UKM BMW LAZISMU Surabaya ini merasa ‘en-joy’ jika harus tugas keliling mensurvey usaha dan tempat tinggal anggota. Sebelum mendapatkan pinjaman dana, anggota harus disurvei dahulu untuk memastikan data dengan kondisi di lapangan. “Sukanya, jadi banyak teman dan wawasan. Dukanya, jika alamat yang ditulis di formulir tidak cocok dengan lepangan tentu menjadi bingung dan galau. Pernah juga dicurigai sebagai intel karena bertanya tentang kondisi anggota kepada tetangga sekitar. Pernah pula dikira ‘abang kredit’ atau ‘bank titil’ karena kemana-mana bawa tas, buku, formulir dan pulpen. Tapi semua itu No Problem,” katanya dengan tertawa.

Demikian pula dengan Ainul Ilah yang bertugas di bagian administrasi. “Sukanya, aktif di UKM BMW ini selain meningkatkan wa-wasan juga bernilai ibadah. Hari Senin sampai jumat saya mengajar murid di se-kolah. Hari Sabtu bertemu dengan ma-syarakat yang membutuhkan pinjaman dana. Aspek tolong-menolong disini sa-ngat kental. Dukanya, jika ada anggota yang tidak tertib dan seenaknya sendiri. Diminta datang ke Pengajian jarang da-tang, tapi ketika pencairan pinjaman min-ta didahulukan. Waktunya mengangsur ditunda-tunda. Ya, memang harus selalu sabar” ungkapnya. (Adit-RED).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KADO RAMADHAN

KADO RAMADHAN

Jadual Imsakiyah Ramadhan 1437 H

Jadual Imsakiyah Ramadhan 1437 H

AKSI BERSAMA LAZISMU

AKSI BERSAMA LAZISMU

Tanggap Bencana

Tanggap Bencana

CIMB NIAGA SYARIAH