Senin, 17 Februari 2014

AMBULAN AKHIRAT

Oleh : Sayamsun Aly, M.A.

Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah pepatah yang pas buat orang miskin yang tengah dilanda musibah besar, kematian misalnya. Painem misalnya, janda desa paroh baya itu pernah mengobatkan anak kesayangannya (Siti) di salah satu rumah sakit kota Surabaya akibat penyakit yang dideritanya. Setelah melalui pemeriksaan, akhirnya pihak rumah sakit meminta agar Siti dirawat di RS tersebut, untuk memperoleh pengobatan yang teratur

Setelah 3 hari Siti dirawat di rumah sakit, ternyata takdir menghendaki lain, yakni nyawanya tidak bisa diselamatkan. Pihak rumah sakit lantas menyuruh agar Painem segera menyewa ambulance untuk membawa jenazah anaknya ke desa tempat tinggal mereka di desa. Sayang, nasihat baik itu tidak bisa dilakukan Painem, karena di samping sudah tidak punya uang cukup, sewa ambulance menurutnya sangat mahal.

Pikiran kalut disertai perasaan tidak menentu, Painem hanya bisa menangis pasrah, terhadap musibah berat yang tengah menimpah dirinya. Seraya memanjatkan do'a agar ada orang lain yang mau menolongnya.

Tidak selang lama ada seorang bapak yang mendekati lalu bertanya: “Kenapa ibu menangis?” Setelah dijawab sebab musababnya, lelaki tadi menarik nafas panjang lalu berkata : “waduh.... maaf ya bu saya nggak bisa bantu karena saya juga nggak punya duit. Gimana kalau ibu naik mobil umum saja”. Painem terperanjat lalu bertanya balik : “Ada ta Pak.... mobil angkutan umum yang mau mengangkut mayit?” ya nggak ada toh buk, tapi kan bisa kita akali. Gimana caranya? imbuh Painem. Gendong saja anak ibu dan beri selimut seperti sendang tidur/sakit, pasti aman sampai tujuan. Wajah Ibu kampung itu langsung berubah ceria dan bergegas menjalankan nasihat yang baru saja diberikan kepadanya.



Saat naik becak dan angkot mo-dus Painem masih aman. Namun saat na-ik angkutan umum pedesaan langkah Pai-nem tidak beruntung (apes), yaitu setelah penumpang lain bertanya: “Bu, nggak su-muk ta, putrane kok dikemuli (diselimuti) rapet banget?” Jawab Painem: “Nggak bu karena lagi sakit demam”. Penanya tadi lantas memegang dahi anak yang digen-dong Painem, lalu berujar: “Lho kok anyep (dingin) to bu, ojo-ojo wis gak ono (mati).”

Mendengar ucapan seorang ibu yang duduk berdampingan dengan Pai-nem itu, penumpang lainnya sontak ter-kejut lalu membuka selimut anak yang di-gendong Painem. Setelah tahu memang betul-betul sudah tak bernyawa, seluruh penumpang, sopir dan kernet meminta Painem turun dari mobil saat itu juga agar tidak membawa sial dalam perjalanan, kata mereka.

Akhirnya, Painem harus turun dan menggendong siti yang sudah tak bernyawa, dengan menempuh perjalanan kaki yang cukup melelahkan karena sangat jauhnya desa tujuan.

IBRAH DARI PAINEM

Banyak orang di sekitar kita yang mengalami nasib seperti Ibu Painem, mis-kin, papah dan sering tertimpah musibah yang patut kita jadikan ibrah (pelajaran), karena selalu membutuhkan bantuan dan uluran tangan kita, yang kebetulan dititipi rizki lebih dari yang maha Pemurah.

Oleh sebab itu sejak awal tahun 2014 ini LAZISMU Surabaya bertekad me-luncurkan program baru yakni pengadaan MOBIL AMBULAN GRATIS bagi kaum dhu'afaa'. Sedang bagi mereka yang mampu secara ekonomi dihimbau untuk memberikan infaq seikhlasnya sebagai ganti bensin dan uang lelah sopir.

Caranya cukup mudah, yakni de-ngan menyobek dan mengisi formulir ke-sediaan Wakaf Tunai yang ada di halaman terakhir Majalah LAZISMU, atau via tele-pon / SMS di nomor 031-71507790 dan 081554421625 atau nomor lain yang ter-cantum di bagian bawah cover majalah LAZISMU Surabaya. Donasi wakaf akan diambil oleh petugas LAZISMU atau diantar sendiri oleh wakif.

Dengan berpartisipasi untuk me-wujudkan Mobil Ambulan bagi kaum dhu'afaa' berarti kita telah menjadi Insan terbaik, karena hidup kita selalu berusaha agar dapat memberi pertolongan (manfa-at) bagi orang lain. Di samping itu kita akan selalu memperoleh pertolongan dari Allah swt. Karena menurut hadits Qudsi di atas bahwa “Allah akan menolong hamba (manusia) selama hamba tersebut suka menolong saudaranya, khususnya yang seiman dan seagama.”

Segeralah bergabung dengan progam kami untuk mewujudkan AMBULAN AKHIRAT, ambulan gratis bagi kaum dhu'afaa' serta orang-orang miskin. Semoga Allah yang Maha Pemurah selalu melimpahkan keberkahan serta rizki bagi kita semua. Aamiin yaa mujiibassaa-iliin.

Penulis adalah Praktisi Pendidikan, Da'wah & Ketua LAZISMU Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KADO RAMADHAN

KADO RAMADHAN

Jadual Imsakiyah Ramadhan 1437 H

Jadual Imsakiyah Ramadhan 1437 H

AKSI BERSAMA LAZISMU

AKSI BERSAMA LAZISMU

Tanggap Bencana

Tanggap Bencana

CIMB NIAGA SYARIAH