Senin, 25 Agustus 2014

MENUJU SURGA DENGAN AMALAN YANG ISTIQOMAH

"Meraih Surga dengan Istiqomah Melestarikan Amalan Ramadhan dalam Kehidupan Sehari-hari", itulah tema Pengajian Pencerah yang disampaikan ust. DR. Saad Ibrahim (Wakil Ketua PWM Jatim), hari ahad pagi tanggal 24 Agustus 2014 di Hall Gedung Dakwah Muhammadiyah Surabaya.

Dalam ceramahnya DR Saad Ibrahim menghimbau kepada para hadhirin khususnya generasi muda agar berani tampil di depan, sebab hanya orang yang berani tampil di depanlah yang akan siap memimpin kehidupan di masa mendatang. Beliau juga mengajak agar mempunyai impian dan cita-cita yang baik untuk membangun masa depan, baik di masyarakat, bangsa dan negara. Sebagai contoh adalah Lie Kuan Yew (man Perdana Menteri Singapura). Sebelum menjadi Perdana Menteri (PM) Singapura ia sudah mempunyai mimpi yang baik dan besar. Singapura, setelah berpisah dengan Malaysia, lalu menjadi negara merdeka. Walau Singapura sudah dikenal sebagai pusat perdagangan di Asia Tenggara waktu itu, namun sebagian besar wilayahnya adalah kawasan yang kotor, kumuh dan penduduknya tidak teratur. Setelah Lie menjadi PM dia gambarkan cita-cita besarnya dengan mencetak kartu pos yang dikirim ke seluruh warga bangsanya. Lie mengirim kartu pos yang terdapat gambar pemandangan dengan pohon yang subur dan indah, sungai yang jernih, orang-orang berpakaian rapi dan anak-anak yang ceria, yang semua itu simbol kehidupan di surga yang dilukiskan Allah dalam kitab Al-Qur’an. Nah, 30 tahun kemudian, Singapura menjadi negara maju yang indah, asri, jernih dan bersih serta makmur.

DR Saad juga menjelaskan tafsir QS. Al-Baqarah ayat 183, bukan dari sisi kewajiban puasa seperti yang biasa para mubaligh terangkan, namun dari kesuksesan duniawi. Bahwa ada 3 unsur penting dalam ayat tersebut yakni; a). Orang-orang beriman, b). Puasa dan c). Taqwa. Beliau menjelaskan bahwa :

a). Dngan keimanan itu mengajarkan kita untuk hidup optimis sehingga dalam melangkah itu tidak ragu-ragu. Hanya orang-orang optimis yang siap bercita-cita besar serta mampu memimpin kehidupan dunia.

b). Dengan puasa kita diajarkan untuk menahan. Menahan segala yang akan menyebabkan seseorang terpuruk dalam hidupnya, dan dengan puasa seseorang bisa merasakan nikmatnya segala rizki Allah (adakah makanan / minuman yang tidak nikat saat berbuka), dan itu semua karena kita menahan lama.

c). Dengan Taqwa bererti kita diajari waspada / hati-2 / teliti. Orang yang kerjanya hati-hati/teliti maka produknya pasti baik dan konsumen akan senang menjadi pelanggan. Sebaliknya kalau banyak eror/salahnya akibat kerja serampangan, maka akan ditinggalkan pelanggan.

Umat Islam harus berfikir optimis dan siap investasi apa saja yang dimliki dengan kejayaan masa depan baik untuk ibadah (haji misalnya) maupun untuk sekolah. Beliau bercerita; “Dulu saat saya ingin kuliah di S1 dan tidak punya biaya, saya nekad menjual sawah bagian saya, meskipun para saudara saya melarangnya. Alhamdulillah sekarang saya bahhkan sampai S3 dan mendapat kemudahan dalam hidup ini, andai saya dulu tidak optimis, mungkin saya sekarang hanya sebagai seorang petani seperti saudara saya lainnya. Yakinlah bahwa kalau kita melaksanakan perintah Allah (haji, sekolah dan sejenisnya) pasti dibiayai oleh Allah, Cuma terkadang kita disuruh minjami dulu” Tambah beliau. (Syamsun-RED).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KADO RAMADHAN

KADO RAMADHAN

Jadual Imsakiyah Ramadhan 1437 H

Jadual Imsakiyah Ramadhan 1437 H

AKSI BERSAMA LAZISMU

AKSI BERSAMA LAZISMU

Tanggap Bencana

Tanggap Bencana

CIMB NIAGA SYARIAH