Senin, 09 Mei 2016

PEDULI KEPADA KAUM DISABILITAS


Oleh : Sunarko, S.Ag., M.Si

Donatur dan dermawan serta pembaca yang budiman, salah satu program Lazismu Surabaya “Mewujudkan Harapan Sahabat Disabilitas” akhirnya bisa terwujud pada pengajian PENCERAH, Ahad, 24 April 2016 di Kampus Unmuh Surabaya. Dimana lazismu memberikan bantuan berupa 3 unit kursi roda kepada penyandang disabilitas daksa (cacat fisik) dan bantuan modal usaha kepada 1 orang penyandang disabilitas rungu wicara senilai Rp. 1.000.000 ini semua berkat partisipasi dari semua donatur Lazismu. Selain bantuan kursi roda dan modal usaha Lazismu juga sudah memberikan beasiswa pendidikan bagi penyandang Disabilitas mulai bulan Januari 2016. Apa yang kita lakukan ini baru tahap awal, kami masih mengajak para dermawan untuk terus peduli kepada sahabat disabilitas. Semoga target Lazismu Surabaya di Tahun 2016 dengan mencanagkan bantuan 1000 kursi roda bagi sahabat disabilitas bisa terwujud dan juga bantuan pelatihan ketrampilan dan pemberian modal usaha, bantuan alat pendengaran, kaki palsu, al qur’an braile, tongkat putih bagi disabilitas netra, serta bantuan lainnya.

Adapun program pelatihan ketrampilan dan pemberian bantuan modal usaha yang akan kita berikan kepada penyandang disabilitas dengan tujuan memberikan berbagai alternatif pelayanan untuk meningkatkan Sumber Daya Insani para penyandang disabilitas serta mempersiapkan masa depannya agar menjadi warga masyarakat yang produktif dan berguna bagi masa depannya, memberikan kemampuan dan ketrampilan/alih profesi dari pekerjaan yang kurang layak menjadi pekerjaan yang secara social dapat diterima masyarakat pada umumnya sesuai dengan potensi serta bakat dan hidup secara mandiri serta membantu meningkatkan harkat dan martabat secara ekonomi dan sosial.

Pembaca, donatur dan dermawan, kehadiran mereka di pandang sebelah mata oleh sebagian orang. Bahkan, tak jarang kurang begitu diharapkan. Mereka adalah penyandang disabilitas. Seringkali para penyandang disabilitas itu, mendapat perlakuan diskriminatif dan dianggap merepotkan. Kondisi semacam ini tentunya tak boleh dibiarkan. Apalagi jumlah mereka cukup cukup besar, Kementrian Kesehatan mencatat, pada 2011 di estimasikan jumlah penduduk dengan disabilitas 3,11 % dari populasi penduduk. Kurang lebih totalnya ada 6,7 juta jiwa. Tetapi, bila merujuk kepada standar Organisasi Kesehatan Dunia PBB, jumlahnya merangkak menjadi 10 Juta jiwa. Ini lantaran definisi dan criteria penyandang disabilitas itu lebih cepat. Berdasarkan pendataan tahun 2015 dari Dinas Sosial Kota Surabaya berdasarkan data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang di laksanakan melalui kelurahan/kecamatan (by name, by addres) jumlah penyandang disabilitas di Surabaya 4.921 orang, dengan rincian Anak Dengan Kedisabilitasan (ADK) umur 0 th – 18 tahun sejumlah 939 anak dan Penyandang Disabilitas di Surabaya usia 18 tahun keatas jumlah 3.982 orang.

Disabilitas Dalam Pandangan Islam

Menurut Guru Besar Fakultas Syariah Universitas Afrika Internasional, Sudan, Prof. Ismail Muhammad Hanafi ( sumber : REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nashih Nasrhrullah, 05 Maret 2013 ), para penyandang disabilitas tersebut – termasuk orang lansia dan jompo – memiliki hak yang sama sebagai warga Negara. Karena itu dalam makalah yang berjudul Daur ad-Daulah fi Ri’ayat Dzawi al-Hajat al-Khasanah fi al-Islam, Negara memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk memperhatikan dan mengurus mereka. Ia mengatakan, Islam memandang para penyandang disabilitas sebagai entitas yang wajib diperhatikan karena beberapa alas an kuat. Paling mendasar ialah atas nama kemanusiaan.

Satu fakta yang tak bisa dipungkiri, mereka sama-sama makhluk Allah SWT yang wajib di hormati. Apalagi para penyandang tersebut juga manusia yang dimuliakan Allah. “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam.” (QS. Al-Isra” (17):70).

Pentingnya kasih sayang dan memuliakan sesama ini juga ditekankan oleh Rasulullah. Dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud, Nabi SAW menegaskan bahwa mereka yang saling mengasihi akan disayang oleh Allah. Karenanya, hendaknya saling menebar kasih saying untuk penduduk bumi agar para penghuni kahyangan berbalik mengasihi mereka.

Dari sisi persaudaraan sesama manusia (ukhuwah Insaniyyah), mereka juga pada hakekatnya adalah saudara dari satu garis keturunan, yaitu Adam. Persaudaraan ini akan semakin bermakna jika diperkuat dengan saling tolong menolong. Disisi lain, bila yang bersangkutan adalah Muslim, maka penekanannya akan bertambah. Sebab, ia juga merupakan saudara seiman. Maka iman tersebut akan semakin sempurna dengan saling cinta mencintai dan kasih mengasih. Perwujudannya lewat tolong menolong.

Donatur dan para dermawan, serta pembaca yang budiman, keikhlasan para donatur dengan membelanjakan sebagian harta yang Allah berikan kepada para donatur sekalian (Infaq) dan di amanahkan kepada Lazismu yang oleh Lazismu di belanjakan barang berupa kursi roda, bantuan modal usaha dan sebagainya untuk di berikan kepada sahabat disabilitas yang membutuhkan, maka apa yang kita lakukan adalah dalam kerangka bentuk perhatian kita pada para penyandang disabilitas dan hal ini bisa di kategorikan pula sebagai bentuk perbuatan baik yang diperintahkan Allah. “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan.

Prof. Ismail mengatakan pemerintah di tuntut memperhatikan dan memberdayakan para penyandang disabilitas. Tanggung jawab ini seperti yang ditegaskan dalam banyak teks syariat. Misalnya soal tanggung jawab pemerintah untuk mengurus dengan baik para warganya. Kita patut bersyukur bahwa sebagian APBD Pemerintah Kota Surabaya di dalam rangka merefleksikan surat Al-Maun dan melaksanakan pasal 34 UUD 1945 bahwa fakir miskin dan anak-anak yang terlantar di pelihara oleh Negara. Pemkot Surabaya melalui Dinas Sosial sudah memberikan perhatian khusus terhadap penyandang Disabilitas. Perhatian itu di wujudkan dalam bentuk pemberian permakanan berupa nasi kotak setiap hari satu kali dengan nilai Rp. 11.000 per orang kepada 4.551 penyandang disabilitas/cacat miskin dan penyandang disabilitas/cacat terlantar yang nilainya satu tahun kurang lebih 20 miliyar. Itu belum termasuk permakanan bagi Lansia dan Yatim non Panti dari keluarga miskin/terlantar. Bila di Total baik Penyandang disabilitas, yatim dan lansia ada sekitar 20.000 orang miskin/terlantar Warga kota Surabaya yang tersebar pada 154 Kelurahan mendapatkan permakanan dari APBD Pemkot Surabaya yang itu belum dilakukan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten lain.

Pembaca, Donatur dan dermawan , dalam rangka merefleksikan surat al Ma’un Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqah Muhammadiyah tentunya akan terus bersinergi dengan pemerintah dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya bagi penyandang disabilitas melalui program nyata sehingga bisa meningkatkan segala potensi, Sumber Daya Insani sahabat disabilitas untuk bisa hidup mandiri dan terangkat harkat dan martabat secara ekonomi dan sosial. Insya Allah.

Ketua Lazismu Surabaya Kota Surabaya.



































































































LAZISMU DULU, KINI DAN HARAPAN

DI MASA DEPAN

Oleh : Sunarko, S.Ag.*)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KADO RAMADHAN

KADO RAMADHAN

Jadual Imsakiyah Ramadhan 1437 H

Jadual Imsakiyah Ramadhan 1437 H

AKSI BERSAMA LAZISMU

AKSI BERSAMA LAZISMU

Tanggap Bencana

Tanggap Bencana

CIMB NIAGA SYARIAH