Selamat Datang di halaman Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Jejaring Kota Surabaya 1501. Telp: 031-3824240, Bank Syariah Mandiri Cab. Kusuma Bangsa, No. Rek. 1850008495 atas nama LAZISMU Surabaya dan CIMB Niaga Syariah No. Rek 525100187001 atas nama LAZIS MUHAMMADIYAH Surabaya
Ayo!
Minggu, 30 Maret 2014
ANAKNYA MENDERITA DOWN SYNDROME, GAGAL GINJAL DAN KELAINAN PARU-PARU
Musibah memang tidak pilih-pilih. Besar kecil, kaya miskin, tua muda, tidak pandang usia, siapa pun bisa tertimpa musibah, baik itu berupa penyakit, kecelakaan, kesengsaraan dan kerugian, baik materi maupun non materi. Jika Allah Swt sudah berkehendak maka yang bisa dilakukan oleh hambaNya hanya sabar, ikhlas dan tawakal. Senantiasa berikhtiar, pantang menyerah dan tiada berputus asa juga harus dilakukan sebagai wujud dari kesabaran hati.
Itulah yang dialami oleh keluarga Fuad, mualaf, warga di Jalan Jagalan II Surabaya. Sebelum tinggal di Jagalan Gg III, keluarga Fuad tinggal berpindah-pindah. Ia belum memiliki rumah sendiri sehingga harus kontrak. Karena mengontrak ia harus siap berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain ketika kontrakannya sudah habis.
Fuad beristrikan Sutini dan dari pernikahannya ia dikaruniai 4 (empat) orang anak, antara lain : Vindawati (tamat SMA), Arief Harsono (Pelajar SMPN 37), Agnes Wijaya (Belum sekolah) dan Marselah Wijaya yang masih bayi.
Sehari-hari Fuad bekerja sebagai sales gembok dan barang peralatan dari sebuah toko di Jl. Kenjeran dengan penghasilan 1 juta - 1,5 juta rupiah per-bulan. Penghasilan itu jauh dari cukup untuk kebutuhan hidup bagi keluarganya. Beruntung anak yang pertama, Vindawati setelah tamat SMA diterima bekerja sebagai penjaga toko alat-alat mesin di Kembang jepun dengan penghasilan 1,2 juta rupiah per bulan sehingga sedikit membantu kebutuhan keluarga.
Kondisi keluarga Fuad semakin memprihatinkan setelah anaknya yang keempat, Marselah Wijaya, yang masih balita sakit cukup parah untuk anak se-usianya. Sakit yang diderita oleh bayi Marselah Wijaya adalah Down Syndrom. Selain itu bayi mungil ini juga mengalami kelainan Ginjal dan paru-paru. Betapa berat penderitaan yang dialami sang bayi. Ia kini sedang menjalani opname di salah satu rumah sakit pemerintah. Anak ini sudah beberapa kali opname, namun tiba-tiba malah kakinya justru lumpuh dan ia tidak dapat mengeluarkan suara. Dari mulut bayi ini memang kelihatan seperti menangis atau sedang mengeluarkan suara. Namun hanya suara kesunyian yang keluar dari mulutnya. Kedua kakinya juga tidak dapat digerakkan. Ia pun hanya terkulai lemah di ranjang tempat tidurnya.
Karena sakit yang diderita oleh anak kecilnya praktis Fuad tidak bisa bekerja karena setiap hari ia harus bolak-balik ke rumah sakit untuk mengantar anaknya berobat. Sampai saat ini Marselah wijaya sudah lima kali menjalani opname. Bahkan ketika rumahnya di Undaan Peneleh habis masa kontraknya Fuad tidak bisa memperpanjang kontrak rumah tersebut karena sudah tidak punya uang lagi. Beruntung, teman Fuad yang bernama Ahong membantu mencarikan kontrakan di Jagalan gg III. Biaya sewa rumah juga ditanggung oleh Ahong.
Dengan keadaan tersebut otomatis yang menjadi tulang punggung keluarga adalah Vindawati. Vindawati yang hanya bekerja sebagai penjaga toko penghasilannya tentu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Sementara bapak dan ibunya fokus merawat adik kecilnya di Rumah sakit, anak keduanya, Arief Harsono, pelajar kelas I SMPN 37 Kalianyar nyaris tak terperhatikan kebutuhan pendidikannya. Ketika sekolah ia tidak pernah bawa uang jajan dan peralatan sekolah juga seadanya. Berangkat ke sekolah berjalan kaki, yang penting sudah sedikit sarapan dan baru makan lagi saat pulang ke rumah. Kondisi tersebut mengundang simpati banyak orang. Bantuan berupa sembako dan uang juga datang dari para tetangga dan karyawan-karyawati Kelurahan Peneleh.
Itulah musibah yang dialami oleh keluarga Fuad. Ketika LAZISMU berkunjung untuk sekedar memberikan bantuan dan santunan kesehatan dari donatur tercinta, Fuad merasa senang dan terharu. Sebenarnya ia bersyukur karena tiap hari kelurganya masih bisa makan walau ala kadarnya. (Narko-RED).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar