Program Kampung Berdaya memang telah menjadi program nasional Lazismu mulai tahun ini. Namun Lazismu Surabaya telah memulai dengan Kampung Binaan sejak tahun 2012. Kampung yang menjadi sasaran adalah di Kedinding Kecamatan Kenjeran. Kedinding merupakan kampung padat penduduk dan beberapa titik terlihat kumuh ditambah dengan permasalahan sosial-ekonomi yang menyelimutinya.
Pada awalnya di kampung tersebut diadakan kelompok pengajian di rumah Ibu Chusnul, dengan jumlah jamaah sekitar 20 orang, sebagian besar adalah ibu-ibu. Materi pengajian tersebut adalah baca tulis Al-Qur’an. Namun setelah beberapa kali diadakan jamaahnya menurun dan hanya tinggal beberapa orang. Ketika ditelusuri mengapa jumlah peserta pengajian makin menurun, maka kemudian didapat informasi bahwa ibu-ibu yang ikut pengajian itu terbelit berbagai permasalahan sosial dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan karena terjerat hutang pada rentenir dengan bunga yang sangat ‘mencekik’, sehingga mereka tidak konsen lagi untuk mengaji. Selain itu ada yang hampir terjebak oleh rayuan ‘misionaris’ untuk pindah agama dengan iming-iming bantuan.
Ibu Chusnul bersama suaminya, Bapak Imam, kemudian berkonsultasi de-ngan Lazismu Surabaya guna mengupaya-kan langkah pemberdayaan yang lebih ter-program. Bak gayung bersambut dan juga karena kesamaan visi dalam berdakwah, maka Lazismu Surabaya kemudian mem-bantu meneruskan misi dakwah Bapak Imam dan Ibu Chusnul dengan program yang lebih terencana. Oleh karena itu ke-mudian disusun strategi guna menghim-pun kembali jamaah yang tercerai-berai karena berbagai masalah kehidupan.
Program keagamaan lebih diin-tensifkan, tidak hanya baca tulis Al-Qur’an, melainkan juga pembinaan aqidah, akhlaq, ibadah, muamalah, dan program pember-dayaan di bidang pendidikan, sosial dan ekonomi. Lazismu Surabaya mengirimkan ustadz secara rutin dan memberikan ban-tuan sosial dan beasiswa. Pembinaan eko-nomi juga dilakukan berupa bimbingan ke-wirausahaan dan pinjaman modal usaha agar kehidupan ekonomi mereka terangkat dan menjauh dari jeratan rentenir dan jebakan misionaris. (Adit-RED).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar