Allah berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (Q.S. Al-Baqarah : 183).
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah swt, Tuhan pemilik langit dan bumi, Tuhan yang menyediakan dan memberikan segala kebutuhan manusia, Tuhan pemilik syariat Islam yang dengan syariat ini Allah swt menjadikan hamba-hamba-Nya menjadi khalifah yang mulia.
Salawat dan salam semoga tetap kepada nabi Muhammad saw, teladan bagi seluruh umat manusia, yang dengan kesantunan dan kasih sayangnya mampu mengubah wajah dunia.
Syahrun ramadhan sudah menanti kita. Bulan mulia dengan segudang reward dan ampunan yang Allah swt sediakan bagi siapa saja yang mampu mengisinya dengan amalan terbaiknya.
Saudaraku, kita sama-sama tahu bahwa puasa ramadhan merupakan salah satu syariat agama yang Allah swt perintahkan kepada kita umatnya nabi Muhammad saw. Sebuah ritual ibadah tahunan yang entah sudah berapa kali kita menjalaninya. Namun, adakah sesuatu yang berbeda setelah kita menjalaninya berulang-ulang ?.
Ramadhan adalah bulan reboisasi iman dan taqwa. Bulan dimana Allah swt mengembleng kita selama sebulan penuh dengan harapan sebelas bulan ke depan kita dapat menjadi insan-insan yang semakin dekat kepada-Nya.
Ramadhan adalah bulan reboisasi iman dan taqwa. Bulan dimana Allah swt menggembleng kita selama sebulan penuh supaya kita mampu menjadi insan-insan yang memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Sebuah reward yang sangat mahal yang hanya bisa diperoleh bagi hamba-hamba yang patuh dan taat kepada-Nya.
Taqwa adalah hasil akhir dari ibadah puasa. Dimensi taqwa yang dihasilkan dari puasa ini, diharapkan mampu menjadikan kita semakin dekat kepada Allah swt, semakin menyayangi dan santun terhadap sesama apalagi terhadap saudara kita yang dalam kehidupan dunianya tidak seberuntung kita. Puasa menciptakan rasa kepedulian sosial dan rasa kasih dan sayang yang sangat luar biasa.
Saudaraku, janganlah ibadah puasa ini kita lakukan dengan niatan hanya untuk menggugurkan salah satu kewajiban kita saja. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang merugi dalam menjalankan ibadah puasa ini, sebagaimana sabda nabi Muhammad saw : “ Berapa banyak orang yang berpuasa, tetapi dia hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja dari puasanya “ (Al-Hadist).
Saudaraku, perbanyaklah kita melihat sisi kehidupan saudara kita yang lemah, yang kesulitan dalam mencari penghidupan, yang pontang-panting dalam mencari rejeki. Karena dengan semakin seringnya kita menengok kehidupan mereka, In-Sya Allah rasa syukur akan semakin bertambah dalam diri kita. Dan inilah yang dinamakan Ramadhan bulan reboisasi iman dan taqwa sebagai bentuk perwujudan cinta kita kepada sesama.
Saudaraku, mari songsong ramadhan dengan penuh suka cita. Jadikan ramadhan tahun ini seolah-olah ramadhan kita yang terakhir, sehingga kita dapat mengisinya dengan amalan-amalan yang luar biasa. Namun selain itu, kita juga memohon kepada Allah swt, semoga kita dipertemukan lagi dengan ramadhan yang akan datang, sehingga kita bisa menambah perbendaharaan amalan kebaikan kita.
Semoga Allah swt menerima semua amal ibadah kita, amalan kedua orang tua kita, amalan saudara-saudara kita. Semoga Allah swt mengampuni semua dosa kita, dosa kedua orang tua kita, dosa saudara-saudara kita. Dan akhirnya, semoga Allah swt menjadikan kita semua sebagai hamba yang khusnul khotimah. Aamiin......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar