Oleh : Abdul Hakim (Wakil Ketua Lazismu Surabaya).
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” QS Albaqoroh 208.
Romadhon hadir kembali dengan segenap keistimewaannya. Alloh SwT menganugerahkan bulan istimewa ini sebagai “bulan Islam”. Ya, Romadhon adalah momentum superistimewa bagi orang-orang beriman agar bersama-sama melakukan rekonstruksi, revitalisasi, dan reaktualisasi diri dalam menegakkan Islam, demi memenuhi ikrar pengabdian kepada-Nya, sekaligus memenuhi tugas kemanusiaan sebagai khalifah-Nya. Ada banyak fungsi dan urgensi bulan penuh rahmat dan berkah ini yang harus disadari dan menjadi landasan motivasi baru dalam menunaikan kewajiban normatif Islam, sehingga Romadhon menjadi bulan pencerahan.
Pertama, bulan pengendalian. Kendati dicipta sebagai sosok paling sempurna, manusia adalah makhluk labil. Akal dan nafsunya saling mendominasi. Potensi akal adalah pintu hidayah yang dengannya manusia dapat memahami, meyakini, menerima dan membedakan nilai benar-salah, halal-haram, hak-kewajiban, untung-rugi, baik-buruk, mulia-hina, atau pahala-dosa. Berkat akal yang dibimbing wahyu, hidup manusia berada di jalan yang benar, selamat, mulia, potensial, kreatif, inovatif, dan produktif. Sebaliknya, potensi nafsu bisa menyeret manusia pada perilaku bebas nilai, anarkis, menghalalkan segala. Puasa adalah tali kekang, agar nafsu terkendali tidak liar, buas, dan beringas sepeti anjing, buaya, atau srigala. Puasa adalah pengendali agar nafsu menjadi tenang (nafsu al muthmainnah). Puasa adalah detergen pencuci dosa anak Adam yang sering diabaikan dan melahirkan kepongahan.
Kedua, bulan pendidikan. Romadhon adalah bulan tarbiyatul Islam. Ketika negara abai bahkan mengebiri pendidikan Islam, Romadhon adalah saat terbaik setiap muslim mendidik diri dengan tuntunan Islam (Alquran-Hadits). Demi memperbaiki dan meningkatkan visi, misi, dan komitmen Islam. Demi meneguhkan kesadaran diri sebagai abdullah yang wajib taat mutlak kepada Alloh dan Rosul-Nya, serta meneguhkan kesadaran selaku khalifah yang harus berkomitmen pada nilai-nilai kemanusiaan dan kesemestaan atas dasar cinta dan kasih-sayang-Nya. Di bulan mulia ini setiap mukmin dimotivasi untuk lebih dekat dengat Alquran, membacanya dengan kebeningan hati dan kecerdasan akal, melakukan tadarus, tilawah, dan tadabbur ayat-ayat semesta ini. Tidak ada pendidikan terbaik selain menjadikan Alquran-Hadist sebagai acuan utama, terlebih di bulan Romadhon ini. “Sebaik-baik kalian adalah yang senantiasa mempelajari Alquran, dan senantiasa mengajarkannya,” demikian tegas Hadist Nabi yang diriwayatkan Bukhori-Muslim ini. Berkat pendidikan Alquran, umat Islam akan lebih memahami Islam secara utuh, mengenal eksistensi Alloh, manusia, alam dunia, alam akhirat, beserta sunnatulloh yang mengikatnya.
Ketiga, bulan kepemimpinan. Hidup adalah ladang ibadah. Ibadah adalah ketaatan kepada Alloh SwT, Al-Malik, Sang Maha Pemimpin. Romadhon adalah bulan kepemimpinan, saat orang beriman memperbaiki kualitas dan kuantitas ketaatan kepada Alloh dan Rosul-Nya sebagai indikator ketaqwaan. Romadhon juga mengajarkan agar umat Islam memilih dan taat kepada pemimpin yang bertakwa, yang menjadikan kepemimpinan sebagai wasilah ibadah, bukan untuk meraih pretis dan gengsi dunia. Umat memang harus disadarkan untuk tidak memilih pemimpin dari golongan kafir, musyrik, atau munafik, baik dari golongan Yahudi, Nasrani, atau Majusi.
Keempat, bulan amal salih. Setiap manusia merugi, kecuali yang beramal salih. Amal salih adalah setiap perbuatan yang dilakukan karena kesadaran iman, serta memberi manfaat bagi diri dan orang lain. Manfaat di dunia dan akhirat! Islam memerintahkan amal salih bagi pemeluknya sebagai bukti care terhadap diri dan saudaranya, terhadap nasib fakir-miskin, yatim-piatu, para penyandang disabilitas, dan kaum marjinal lainnya. Amal salih demi kemuliaan Islam dan umatnya. Harta, tenaga, dan pikiran adalah sarana amal salih. Amal salih adalah harga dan nilai standar seorang mukmin. Zakat, infak, sodaqoh, hibah, dan waqof adalah deretan amal salih. Bila ditunaikan di bulan mulia ini, selain nilai keutamaan dan pahalanya berlipat ganda, amal salih itu akan menjadi solusi efektif memecahkan beragam krisis yang tengah melanda.
Kelima, bulan dakwah. Beragam krisis akhlak tengah terjadi di negeri ini. Melanda setiap lapis sosial. Korupsi, suap, kekerasan seksual, peredaran mihol, sodomi, aborsi, lesbian, gay, biseksual, transgender, pembunuhan, teror, peredaran narkoba, perpecahan umat, krisis kepemimpinan,
Romadhon adalah momentum dakwah amar makruf, dan nahi munkar. Dakwah keteladanan baik dengan lisan, kalam, maupun tindakan. Dakwah dengan pendekatan agama, ekonomi, pendidikan, hukum, politik, dan budaya. Dakwah agar umat Islam menerima sistem nilai Islam secara kaffah atau totalitas. Negeri ini diguncang badai dan krisis multidimensi, sebab umat jauh dari Islam. Dakwah demi membuktikan bahwa hanya Islam nilai-nilai kehidupan yang penuh rahmat, manusiawi, adil dan fitri. Hanya Islam yang menawarkan pencerahan, penyelamatan, dan pemuliaan kehidupan.
Keenam, bulan ukhuwah. Romadhon adalah momentum bagi umat Islam untuk melakukan refleksi, demi meneguhkan komitmen ukhuwah Islam yang selama ini tercabik akibat intimidasi kepentingan sekuler dan liberal. Romadhon adalah bulan pemersatu umat dalam melaksanakan amanat Ilahiyah (hablun minalloh) sebagai abdullah dan amanat insaniyah (hablun minannas) sebagai khalifah—Nya yang selama ini mengalami sekularisasi atau liberalisasi nilai. Ulama, umaro, hukama, dan aghniya, assabab adalah benteng dan pilar-pilar kepemimpinan dalam penegakan supremasi Islam wal muslimin. Mereka adalah pilar ukhuwah Islam. Merekalah yang harus memanfaatkan Romadhon membangun ukhuwah Islam, sebagai ikhtiar mewujudkan pengamalan Islam dalam semua dimensi kehidupan, meskipun orang-orang kafir menghadangnya dengan segala cara. Marhaban Romadhon, bulan pelatihan menyongsong kemenangan Islam dan umatnya.
Selamat Datang di halaman Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Jejaring Kota Surabaya 1501. Telp: 031-3824240, Bank Syariah Mandiri Cab. Kusuma Bangsa, No. Rek. 1850008495 atas nama LAZISMU Surabaya dan CIMB Niaga Syariah No. Rek 525100187001 atas nama LAZIS MUHAMMADIYAH Surabaya
Ayo!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar