Seorang mukmin yang sehat bila melihat penyandang Disabilitas akan dapat mengetahui kenikmatan Allah SWT dan bersyukur atas nikmat tersebut, seraya memohon kepadaNya untuk memberinya keselamatan. Ia juga tahu bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah tidak akan menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Allah juga tidak akan mensyariatkan sesuatu yang tidak memiliki kemasla-hatan bagi hamba-hamba-Nya. Segala yang ada adalah di bawah kekuasaan dan kehendak-Nya, termasuk mereka yang dalam kondisi disabilitas.
Disabilitas merupakan suatu ketidakmampuan tubuh dalam mela-kukan suatu aktifitas atau kegiatan ter-tentu sebagaimana orang normal pada umumnya, yang disebabkan oleh kon-disi ketidakmampuan dalam hal fisiolo-gis, psikologis dan kelainan struktur atau fungsi anatomi.
Dahulu disabilitas lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan penyandang cacat. Ada istilah-istilah yang diidentikkan dengan penyandang cacat seperti tuna netra, tuna grahita, dan sebagainya. Kini sudah tidak lagi menggunakan istilah penyandang cacat, namun telah diganti dengan istilah penyandang disabilitas.
Penyandang disabilitas meru-pakan orang yang mempunyai keterba-tasan mental, fisik, intelektual maupun sensorik yang dialami dalam jangka waktu lama. Ketika penyandang disabi-litas berhadapan dengan hambatan maka hal itu akan menyulitkan mereka dalam berpartisipasi penuh dan efektif dalam kehidupan bermasyarakat berdasarkan kesamaan hak.
Gangguan fungsi atau keter-batasan itu antara lain kesulitan mem-baca, kesulitan mendengar, berbicara tidak lancar, kesulitan memahami, hi-lang ingatan, gangguan jiwa, lambat dalam memahami pelajaran, keterba-tasan berjalan, keterbatasan bergerak, kesulitan mengambil barang kecil deng-an menggunakan jari dan lainnya.
Disabilitas tidak bisa dianggap sekedar masalah kesehatan. Itu adalah fenomena kompleks, yang mencermin-kan interaksi dari tubuh seseorang dengan masyarakat tempat ia tinggal. Mengatasi kesulitan yang dialami orang disabilitas berarti membutuhkan cam-pur tangan yang bisa menghilangkan penghalang dengan lingkungan dan kehidupan sosial yang dihadapi.
Orang-orang yang mengalami disabilitas memiliki kebutuhan yang sa-ma atas kesehatan dengan orang nor-mal. Mereka juga mungkin saja kesulit-an menikmati kesehatan yang layak, bisa karena kemiskinan, ataupun pemi-sahan sosial, dan juga rentan masalah kesehatan lain. Orang-orang dengan disabilitas banyak yang harus mengha-dapi rintangan dalam mengakses layanan kesehatan dan rehabilitasi yang justru mereka butuhkan.
Pada dasarnya, penyandang disabilitas membutuhkan campur tang-an agar bisa menjalankan kehidupan yang normal dan layak serta menjalan-kan fungsinya sebagai anggota masya-rakat. Namun di sisi lain mereka juga ingin diperlakukan selaku individu yang setara, mandiri, tanpa harus mengun-dang belas kasihan yang berlebihan.
PEMBERDAYAAN DISABILITAS YANG MANDIRI DAN BERMARTABAT
Program dan kebijakan Peme-rintah dalam pemberdayaan bagi pe-nyandang disabilitas cenderung berba-sis belas kasihan (charity), sehingga kurang memberdayakan penyandang disabilitas untuk terlibat aktif dalam berbagai masalah. Kurangnya sosialisasi peraturan perundang-undangan ten-tang disabilitas menyebabkan perlaku-an pemangku kepentingan unsur pemerintah dan swasta kurang peduli.
Penyandang disabilitas adalah sahabat kita juga. Mereka berharap agar diperlakukan sebagaimana layak-nya orang normal dalam melaksanakan hak dan kewajibannya tanpa mening-galkan dukungan dan bantuan kita. Mereka butuh bersosialisasi dengan lingkungan dan dihindarkan dari peng-ucilan. Mereka butuh perhatian dan pemenuhan harapan hidupnya di masa depan tanpa belas kasihan yang berle-bihan. Mereka juga butuh diberdaya-kan sebagaimana orang-orang normal.
Bagaimanapun, harus dipaha-mi bahwa melaksanakan cita-cita mulia guna memberdayakan sahabat disabi-litas adalah sebuah proses yang mem-butuhkan waktu dan peran serta ma-syarakat. Kita harus lebih proaktif ber-tindak dan menyuarakan aspirasi untuk mendukung kehidupan para sahabat disabilitas yang mandiri, berdaya dan bermartabat.
Upaya-upaya pemberdayaan secara sistematis harus ditempuh me-lalui jalur agama, pendidikan, penyedi-aan fasilitas khusus, akses kesehatan dan peningkatan kesejahteraan guna mendukung masa depan sahabat disa-bilitas. Oleh karena itu pentingnya upa-ya peningkatan kapasitas diri melalui peningkatan sarana dan prasarana / fasilitas maupun kesempatan.
Peningkatan kesejahteraan so-sial terhadap sahabat disabilitas bisa ditempuh dengan berbagai upaya se-perti pengembangan minat dan bakat melalui pelatihan ketrampilan kerja, penciptaan lapangan kerja, pengemba-ngan usaha produktif berbasis wirausa-ha mandiri dan penyediaan akses ke sentra-sentra ekonomi.
Upaya peningkatan kesejahte-raan sosial melalui kesamaan kesem-patan dan penyediaan aksesibilitas bagi sahabat disabilitas pada hekekatnya menjadi tanggung jawab bersama; pemerintah, masyarakat, keluarga dan penyandang disabilitas itu sendiri. Oleh karena itu diharapkan semua pihak berperan aktif untuk mewujudkannya.
Dengan kesamaan kesempat-an tersebut diharapkan para sahabat disabilitas dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan mampu bersinergi mela-lui komunikasi dan interaksi secara wa-jar dalam hidup bermasyarakat yang bermartabat. Semoga upaya tersebut dapat terlaksana dan terus berkelanju-tan. Aamiin.
**************************************
APA ITU DISABILITAS ?
Difabel atau disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas dan pembatasan partisipasi. Gangguan adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau strukturnya. Suatu pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dihadapi individu dalam melaksanakan tugas atau tindakan. Sedangkan pembatasan partisipasi merupakan masalah yang dialami individu yang keterlibatan dalam situasi kehidupan.
Jadi disabilitas adalah sebuah fenomena kompleks, yang mencerminkan interaksi antara ciri dari tubuh seseorang dan ciri dari masyarakat tempat dia tinggal. Disabilitas bisa terjadi sejak lahir, maupun terjadi di tengah perjalanan hidup seseorang.
Ada beberapa jenis Disabilitas dan bisa terjadi selama masa hidup seseorang atau sejak orang tersebut terlahir ke dunia. Jenis-jenis disabilitas tersebut adalah :
1. Disabilitas Fisik, merupakan gangguan pada tubuh yang memba-tasi fungsi fisik salah satu anggota badan bahkan lebih atau ke-mampuan motorik seseorang. Termasuk sebuah gangguan yang membatasi sisi lain dari kehidupan sehari-hari. Misalnya ganggu-an pernapasan dan epilepsy.
2. Disabilitas Mental. Istilah disabilitas mental biasanya sering digu-nakan pada anak-anak yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Akan tetapi tidak hanya itu saja, disabilitas mental juga merupakan sebuah istilah yang menggambarkan berbagai kondisi emosional dan mental. Gangguan kejiwaan adalah istilah yang digunakan pada saat disabilitas mental seca-ra signifikan mengganggu kinerja aktivitas hidup yang besar, misalnya mengganggu belajar, berkomunikasi, bekerja dan lain sebagainya.
3. Disabilitas Intelektual, merupakan suatu pengertian yang sangat luas mencakup berbagai kekurangan intelektual, diantaranya juga keterbelakangan mental. Contohnya, seorang anak yang mengalami ketidakmampuan dalam belajar. Disabilitas ini bisa muncul pada seseorang dengan usia berapa pun.
4. Disabilitas Sensorik, merupakan gangguan yang terjadi pada salah satu indera. Istilah ini biasanya digunakan terutama pada penyandang disabilitas dengan gangguan pendengaran, penglihatan dan indera lainnya juga bisa terganggu.
5. Disabilitas Perkembangan, merupakan suatu disabilitas yang menyebabkan suatu masalah dengan pertumbuhan dan juga perkembangan tubuh. Istilah ini sering digunakan sebagai ungkapan halus untuk disabilitas intelektual. Istilah tersebut juga mencakup berbagai kondisi kesehatan bawaan yang tidak mempunyai komponen intelektual atau mental.
Jadi disabilitas adalah sebuah fenomena kompleks, yang mencerminkan interaksi antara ciri dari tubuh seseorang dan ciri dari masyarakat tempat dia tinggal. Disabilitas bisa terjadi sejak lahir, maupun terjadi di tengah perjalanan hidup seseorang.
Ada beberapa jenis Disabilitas dan bisa terjadi selama masa hidup seseorang atau sejak orang tersebut terlahir ke dunia. Jenis-jenis disabilitas tersebut adalah :
1. Disabilitas Fisik, merupakan gangguan pada tubuh yang memba-tasi fungsi fisik salah satu anggota badan bahkan lebih atau ke-mampuan motorik seseorang. Termasuk sebuah gangguan yang membatasi sisi lain dari kehidupan sehari-hari. Misalnya ganggu-an pernapasan dan epilepsy.
2. Disabilitas Mental. Istilah disabilitas mental biasanya sering digu-nakan pada anak-anak yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Akan tetapi tidak hanya itu saja, disabilitas mental juga merupakan sebuah istilah yang menggambarkan berbagai kondisi emosional dan mental. Gangguan kejiwaan adalah istilah yang digunakan pada saat disabilitas mental seca-ra signifikan mengganggu kinerja aktivitas hidup yang besar, misalnya mengganggu belajar, berkomunikasi, bekerja dan lain sebagainya.
3. Disabilitas Intelektual, merupakan suatu pengertian yang sangat luas mencakup berbagai kekurangan intelektual, diantaranya juga keterbelakangan mental. Contohnya, seorang anak yang mengalami ketidakmampuan dalam belajar. Disabilitas ini bisa muncul pada seseorang dengan usia berapa pun.
4. Disabilitas Sensorik, merupakan gangguan yang terjadi pada salah satu indera. Istilah ini biasanya digunakan terutama pada penyandang disabilitas dengan gangguan pendengaran, penglihatan dan indera lainnya juga bisa terganggu.
5. Disabilitas Perkembangan, merupakan suatu disabilitas yang menyebabkan suatu masalah dengan pertumbuhan dan juga perkembangan tubuh. Istilah ini sering digunakan sebagai ungkapan halus untuk disabilitas intelektual. Istilah tersebut juga mencakup berbagai kondisi kesehatan bawaan yang tidak mempunyai komponen intelektual atau mental.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar